Rabu, 10 November 2010

Tua dan Mati itu Pasti tapi DEWASA Itu PILIHAN!

Kata-kata di judul terus bergerilya di otak sayaa..
emang bener banget sih,,coba rasakan,lihat dan buktikan di kehidupan sehari-hari ini
Hehhehe

DEWASA apa sih artinya??

katanya kondisi dimana kita dapat menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya dengan bijaksana.

katanya

bisa bertahan atau menghadapi masalah hidup. menerima itu apa adanya dgn lapang dada, dan diatasi bukan ditangisi! (kasi tuh balon..)yew.. itu juga dengan dukungan dan semangat dari Tuhan, keluarga, ama orang yg disayangi..

weh..lagak anak sok dewasa ni :p

Ukuran kedewasaan seseorang bukan dari usianya

setiap manusia mempunyai perkembangan fisik yang sama, mulai dari kandungan, lalu setelah lahir menjadi bayi, Balita, anak-anak, lalu remaja dan semakin lama menjadi tua.

Tetapi tidak menjamin orang sudah tua lantas menjadi dewasa.Kesewasaan itu mempunyai ukuran tertertu. seperti : dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sudah bisa mempersiapkan hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang, kalau dia tidak mempersiapkan dirinya untuk lebih baik di masa sekarang. paling penting adalah orang dewasa adalah orang yang sadar kalau dirinya tidak lagi anak-anak yang selalu merengek, mengeluh, tidak menerima kenyataan, dll.Biasanya pengalaman menjadi hal penentu seseorang manjadi dewasa. dia banyak belajar dari kesalahan yang sudah diperbuatnya, walaupun dia pernah mendengar cerita, melihat pengalaman orang lain, tetapi tidak sebanding dengan apa yang telah ia rasakan sendiri.apakah kita merasa belum dewasa selama ini, ataupun memang sudah ada kesadaran pemikiran kedewasaan selama ini dari diri kita.mari kita rasakan diri kita, rasakan lingkungan kita, rasakan waktu yang telah memakan usia kita.pada intinya sadar dan dapat memposisikan diri kita

Hidup enak dan dimanja dapat menunda kedewasaan





Anak yang hidup dengan banyak fasilitas dan materi dari orangtua bisa membuat si anak hidup tenang tanpa adanya tantangan dan desakan hidup yang membuatnya bermalas-malasan dan cenderung lebih besar pasak daripada tiang. Dengan tidak dewasa anak-anak tersebut akan terus ingin bergantung pada orangtua selama mungkin sehingga tidak baik untuk masa depannya. Mereka akan dewasa karena terpaksa.

Berbeda dengan anak yang dibiasakan hidup penuh perjuangan hidup untuk menggapai masa depan yang lebih baik dari yang sekarang dijalani. Anak itu akan berupaya untuk maju menggapai apa yang diinginkannya dengan cepat menjadi dewasa karena keinginan sendiri dan mulai berjuang memperbaiki hidup. Tetapi tidak menjamin semua anak tersebut akan seperti itu. Justru bisa jadi kalau anak sifatnya hanya menerima nasib yang ditakdirkan ya selamanya tidak akan maju.

kita memang butuh jalan yang panjang untuk menjadi dewasa, dewasa yg baik, dewasa yang bijak menyikapi hidup.

tahu kah kawan, meski kita seringkali menilai kalo dewasa itu dipandang dari seberapa tegarnya seseorang menghadapi masalah..ya itu benartapi ga selalu itu patokannyaterkadang diluar tampak tegar, tapi didalam sudah remuk redamtapi juga tak bisa men-judge seseorang yang selalu menangis menghadapi masalah itu tak bisa menjadi dewasa..menangis bukan selalu berarti kelemahan, kepasrahan.ketika ia menumpahkan emosinya, lalu menyeka air matanya dg segera .ya itu lah dia, ketika jatuh, bukan seberapa sakitnya yang kita nilai, tapi seberapa cepat kita bangkit dari jatuh itu.

memang sih tekanan, desakan dan amarah menjadi katalisator kedewasaan, tapi ga selamanya sesorang punya pondasi keimanan dan ketegaran yang kokoh baik diguncang badai manapun, tak selamanya akumulasi masalah bisa mendewasakan seseorang, banyak yang gagal dg itu...

kita punya sisi2 yang terkadang paradoks, tapi bagusnya ga sekaligus dalam suatu waktu kita keluarkan (ntar dikira schizophrenia lagi). ya, terkadang orang bilang ce dewasa (ah ya, bukan bermutu ya..), terkadang juga bilang anak2 (ini hanya orang terdekat yang tau), dan sampe saat ini ce masih berusaha untuk menjadi stabil, masa2 labil itu semestinya sudah berlalu.

tulisan ini tercetus setelah melihat seseorang (yang entah apa reaksinya kalo baca ini) yang q kira sudah selayaknya dewasa menghadapi kritikan namun ... yah gitu deh.., as you know my sist, orang yang mengkritik kita adalah orang yang sayang dengan kita, yang ingin perubahan lebih baik pada diri kita

be strong!harus kuat ! jangan nangis dalam sepi lagi! menangislah dg haru kebahagiaan :)semoga

Jadi,,Menjadi dewasa perlukan kesadaran dalam memposisikan diri,

"ORANG MENJADI DEWASA BUKAN KARENA PENGALAMAN MASA LALU, TETAPI KARENA TANGGUNG JAWABNYA TERHADAP MASA DEPAN"



Saya sangat suka dengan Quote terakhir..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar