Kamis, 18 November 2010

Bahaya Kresek Hitam




KRESEK.

Salah satu kampanye yang digaungkan adalah ‘Stop Pemakaian Kresek’. Beberapa diantara kita mungkin lebih akrab menyebutnya dengan ‘Diet Kresek’. Kresek?? Iya Kresek. Kantong plastik kresek yang suka kita gunakan sebagai tempat membawa barang-barang belanjaan. Saat ini banyak pihak sudah mulai “mengeluarkan” kresek lebih ramah lingkungan yang katanya bisa hancur dalam waktu dua tahun setelah terkubur dalam

tanah.(ordinaryoktaviani.wordpress.com)







KRESEK BAHAYA?

YA IYA.

Untuk lingkungan tentunya semakin banyak penggunaan kresek, terutama yang hanya digunakan untuk waktu yang singkat akan mengotori lingkungan, karena plastik kresek membutuhkan waktu RIBUAN tahun untuk dapat terurai. Ditambah lagi, masih banyak yang suka buang sampah sembarangan.

Bagaimana bahaya lainnya?

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan K

antong plastik kresek terutama untuk wadah makanan, karena sebagian besar dari kresek tersebut merupakan hasil dari proses daur ulang.

Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat dan lain-lain,” kata Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib (kompas.com).

Kotoran hewan atau manusia?? Yeuuhhh.. Mulailah ilfeel pada kresek, kawan.

Hasil penelitian I Made Arcana, dosen kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan, zat pewarna hitam yang digunakan untuk pewarna kantung plastik kresek itu jika terkena panas dapat terdegrasi dan mengeluarkan zat yang menjadi salah satu pemicu kanker. “Tidak dianjurkan menaruh makanan panas langsung dalam kantung plastik kresek, tetapi alasi dulu dengan daun atau kertas yang aman buat kesehatan, bukan kertas koran,” ujarnya.

“Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi,” ujarnya Arcana.

Ternyata dampak untuk kesehatan juga nggak kalah jahatnya sama dampak dari rokok. Mungkin di kresek itu sendiri perlu juga nantinya terdapat tulisan “Kresek ini dapat menyebabkan kanker, hepatitis, gangguan hati dan pemicu depresi”.

Plastik daur ulang ternyata nggak hanya dijadikan sebagai kantung plastik, tetapi juga produk lain seperti sedotan (waduh, gw sering nih minum pake sedotan), piring plastik kecil yang biasanya dipergunakan untuk wadah buah-buahan atau cake pada peringatan ulang tahun, dan gelas plastik berwarna.

Selain itu, jangan pernah mencoba membakarnya plastik kresek. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia (danshenplus.blogspot.com).

Nahlho,,Di Hari Raya Idul Adha, kantong kresek seringkali dimanfaatkan sebagai wadah daging kurban. Di balik sifatnya yang praktis dan murah, kantong kresek mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi makanan di dalamnya.

Sejak pertengahan tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi tentang bahaya kantong kresek. Bedasar hasil penelitiannya, kantong kresek, terutama warna hitam, merupakan produk daur ulang mengandung bahan kimia berbahaya.

Tak hanya itu, dalam proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. "Apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah logam berat," demikian petikan peringatan BPOM tentang kantong kresek.

BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker.

Bahan kimia plastik tak hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan mengandung asam, cuka, vitamin c, berminyak atau berlemak. Tak berlebihan jika Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengimbau agar daging kurban tidak dimasukkan dalam kantong kresek, terutama warna hitam.

Selain kantong kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan styrofoam juga berisiko melepaskan bahan kimia berbahaya. Jangan menggunakan kemasan makanan mengandung PVC sebagai wadah makanan panas, berminyak, berlemak atau mengandung alkohol.


PEMERINTAH BAGAIMANA?

Pemerintah (kecuali kalau ada oknum) peduli kok. Sedikitnya 20 peritel di Jakarta menyatakan komitmennya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kegiatannya, untuk mendukung program pengurangan kantong plastik di Jakarta yang digalang oleh Pemprov DKI dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI. Program pengurangan kantong plastik di mulai bersamaan dengan hari ulang tahun Jakarta Juni 2010.

Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) sudah menyiapkan solusi pengganti kantong plastik berupa kantong baru yang terbuat dari bahan baku yang lebih mudah terurai. Salah satu alternatifnya yakni kantong plastik yang terbuat dari bahan baku singkong teknologi dari badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT). Selain itu, masih akan dicari alternatif lainnya sesuai dengan studi yang akan dilaksanakan BPLHD (infogue.com).


Kamu mungkin ada ide lain?

KITA BISA APA?

Mulai dari diri kita sendiri (kemudian tularkan). Mulai bawa kantong belanja mu sendiri. Tolak baik-baik kalau diberi plastic kresek sehabis belanja. Apalagi kalau belanjaannya Cuma sedikit. Mendingan langsung dimasukan ke tas, atau ya itu, pakai tas atau kantong belanja sendiri.


Sekarang sudah banyak yang menjual kantong belanja non kresek dengan design-design yang menarik. Jadi kita bisa tetap stylish (teuteppp.. yuk yak yuukkk).



Dari berbagai sumber artikel ini.Semoga bermanfaat..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar